Jumat, 18 Maret 2011

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mabouya multifasciata atau kadal adalah salah satu jenis reptilia yang hidup di darat. Kadal ini merupakan jenis kelompok kadal yang paling banyak di Afrika, kepulauan Indonesia, dan Australia. Jumlah spesies kadal ini melampaui jumlah familia reptil yang lainnya. Separuh atau lebih spesies terdapat di Asia Tenggara dan hanya kira-kira 50 spesies saja yang berada di belahan bumi barat.
Kadal adalah vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan-papan epidermal. Tengkorak biasanya sedikit tertekan lateral, dengan sebuah kondil oksipital. Sabuk-sabuk badan (girdle) tumbuh baik. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga bagian,yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda). Tubuh kadal ditutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir.
Kadal bernafas dengan paru-paru yang strukturnya lebih kompleks dari amphibian. Ginjal kadal bertipe metanerfos. Fertilisasinya internal dan bersifat ovovivipar yang menghasilkan telur dengan banyak kuning telur. Telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan betina. Saluran telur itu disebut uterus.
Mabouya multifasciata digunakan sebagai preparat praktikum untuk mewakili class reptilian. Praktikum ini menggunakan Mabouya multifasciata karena hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya. Selain itu, hewan ini mempunyai struktur morfologi dan anatomi yang mudah diamati.

B. Tujuan


Tujuan dari praktikum ini untuk mempelajari dan mengamati susunan anatomi kadal (Mabouya multifasciata ♂) baik bagian luar maupun dalam.




















II. KERANGKA PEMIKIRAN



Hewan yang termasuk ordo squamata adalah kadal (Mabouya multifasciata). Hewan ini diduga masih nenek moyang Sphedom puntatum. Kulit kadal pada umumnya diliputi oleh lapisan squama epidermal yang bentuknya sudah menanduk, tetapi kadang-kadang di bagian bawah disokong oleh lamina derminalis yang menulang dan tulang pelepasannya hampir selalu berupa celah yang transversal. Mulut kadal sukar dibuka karena dibagian rahang bawah bersatu (Manter and Miller, 1959).
Kelebihan utama reptilia adalah perkembangan telurnya. Telur tersebut bercangkang dan berisi kuning telur. Telur ini dapat diletakkan di atas tanah tanpa kemungkinan kering (Kimball, 1991).
Fertilisasi kadal termasuk fertilisasi internal. Kadal bersifat ovovivipar dan menghasilkan telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk hewan betina. Embrio dikelilingi oleh amnion, horion, dan alantois (Brotowidjoyo, 1993).
Kadal (Mabouya multifasciata) mempunyai karakteristik diantaranya, badannya tertutup oleh squama yang menanduk dan tidak berlendir, mempunyai dua pasang kaki dengan tiga digiti yang vascular, bernafas dengan pulmo dan fertilisasinya secara internal, serta mempunyai alat kopulasi berupa sepasang hemipenis (Radiopoetro, 1989). Penyesuaian diri menyangkut pola dasar pada kulit bahwa epidermis membentuk sisik-sisik tanduk sebagai pembungkus sempurna dari tubuh. Sambungan antara sisik dengan daerah kulit, dimana materi tanduk berbenuk tapis dan melipat-lipat (Djuhanda, 1982).
III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA



A. Alat


Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, jarum penusuk.
B. Bahan


Bahan yang digunakan adalah Kadal (Mabouya multifasciata ♂), air kran, kloroform, formalin, dan tissue.

C. Cara Kerja


Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kadal dimasukkan ke larutan eter dan dibiarkan sampai mati lemas.
2. Setelah mati kadal dibedah. Pembedahan dimulai dengan pengguntingan di depan lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan melewati kaki depan smpai ke tengah rahang atas.
3. Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
4. Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua sudut mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan bawah, maka bagian dalam akan kelihatan.
5. Bagian-bagian dalam tubuh reptil diamati dan digambar serta diberi keterangan gambar.


B. Pembahasan
Klasifikasi Mabouya multifasciata, menurut Djuhanda (1982) adalah sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilia
Family : Scincidae
Genus : Mabouya

Spesies : Mabouya multifasciata
Mabouya multifasciata mempunyai ciri tubuh yang memanjang kurang dari 30 cm, tertekan lateral, berkaki empat dan dapat digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu engan anterior dan tulang pterigoid, berkontrak dengan tulang kuadrat. Sabuk pectoral berkembang baik dan memiliki mulut. Hewan ini juga mempunyai ekor yang digunakan untuk keseimbangan gerak ketika berlari.(Brotowidjojo,1990).
Sistem respirasi pada Mabouya multifasciata sudah setingkat lebih tinggi, bila dibandingkan dengan respirasi pada Rana sp. Rana sp tidak mempunyai trakhea, sedangkan pada Mabouya multifasciata sudah mempunyai trakhea (Radiopoetro, 1989).
Jantung kadal terdiri atas sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel terbagi oleh sekat yang belum sempurna. Darah bersih dan darah kotor bercampur di dalam ventrikel. Atrium kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh septum atrium. Darah dari atrium dextra mengalir menuju paru-paru melalui vena pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Di dalam paru-paru darah mengikat oksigen dan mengalir kembali menuju atrium sinista melalui arteri pulmonalis. Kemudian darah mengalir menuju ventrikel dan di ventrikel darah dipompa menuju seluruh tubuh masuk dalam jaringan–jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh darah mengalir menuju jantung. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah ganda (Djuhanda, 1982).
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir sempurna. Menurut Weichert (1984), pada reptil conusnya terbagi menjadi tiga saluran,yaitu :
- Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru,
- Truncus sistemik kiri,
- Truncus sistemik kanan,yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan mengarah ke peredaran darah umum atau seluruh tubuh.
Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan pada ventrikel kiri dan atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri,sehingga darah campuran akibatnya cenderung memasuki ke lengkung sistemik kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke dalam lengkung kanan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya persamaan antara septum inter-atrial, septum inter-ventriculer, dan klep-klep di dalam conus. Sistem pencernaannya terdiri dari hepar, gastrum, lien, pankreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka. Pada reptilia selain mempunyai kelenjar ludah, yang letaknya di dasar rongga mulut, dilengkapi juga kelenjar rongga mulut di depan antar lidah dan bagian depan dari rahim bawah. Kerongkongan adalah salah satu organ pencernaan makanan yang terletak di sebelah dorsal dari tenggorokan, dinding kerongkongan sebagian besar strukturnya terdiri dari otot polos. Kadal mempunyai bentuk kerongkongan yang lebih panjang daripada bengsa ikan dan amphibi karena pada kadal sudah memiliki leher.
Intestinum (usus) adalah salah satu organ sistem pencernaan yang bentuknya mirip seperti selang atau saluran, mulai dari bagian pylorus sampai pada bagian kloaka atau anus. Pada bangsa vertebrata tingkat tinggi bentuk ususnya panjang dan berkelok-kelok. Pankreas terletak di bagian duodenum. Pancreas pada umumnya terdiri dari dua bagian : bagian eksokrin yang menghasilkan getah pankreas dan fungsinya untuk membantu dalam pencernaan makanan, kemudian bagian endokrin yang menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Pada kadal pankreas terdapat pada pertemuan antara lambung dengan duodenum (Orr, 1976).
Sistem urogenital kadal terdiri dari sepasang ginjal. Dari ginjal keluar ureter yang bermuara pada kloaka. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri dari sepasang testis, epididimis, vas defferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukan sperma dalam tubuh kadal betina. Oleh karena, kadal mempunyai alat kopulasi maka kadal mengadakan fertilisasi internal (Jasin, 1989).








V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Kadal badannya diliputi oleh sisik (squama) terutama pada bagian leher (collum) tampak jelas sekali, biasanya anggota badannya (extremitas) anterior dan posterior sama panjangnya.
2. Sistem genital jantan pada kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari testis, epidydimis, ginjal, vas defferens, ureter, hemipenis, dan vesica urinaria sedangkan pada betina adalah oviduct, uterus, ovarium, ginjal, ureter, dan vesica urinaria.
3. Sistem pencernaan pada kadal (Mabouya multifasciata) adalah lambung, hepar, ductus koleoductus, pankreas, intestin, vesica pelea, dan rectum.
4. Ciri-ciri kadal (Mabouya multifasciata) antara lain yaitu hidup di darat, tubuhnya ditutupi oleh sisik (bercarapace) atau kulit kering yang mananduk (kasar), memiliki ekor dan bernafas dengan paru-paru.
















DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M. D. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda. 1982. Anatomi Dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
Jasin. M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya.

Kimball, J. W. 1990. Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Manter, H. W. and Miller, D. D. 1959. Introduction to Zoology. Harper and Row Publisher, New York.

Orr, T, Robert. 1976. Vertebrate Biology 4th Edition. WB. Sounders Company, Philadelphia.

Radiopoetro. 1989. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Storer. 1978. General Zoology. Mc Graw-Hill, Inc, New York.
Weichert, Charles K. 1984. Element of Chordate Anatomy 4th Edition. McGraw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MySpace Layouts