Rabu, 18 Mei 2011

MORFOMETRI

MORFOMETRI


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Morfometri tradisional adalah perbandingan antara univariate karakter meristik dan morfometrik seperti panjang tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh yang mampu mengidentifikasi perbedaan antar species. Kekurangannya dari morfometri tradisional yaitu seringkali gagal mengidentifikasi perbedaan antara galur populasi (Winans, 1984).
Truss morphometrics yaitu upaya menggambarkan bentuk ikan dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar titik-titik patokan. Kelebihan dari truss morphometrics adalah memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan menghasilkan karakterisasi geometrik bentuk tubuh ikan secara lebih sistematis dan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan bentuk tubuh (Straus, 1982).
Contoh ukuran bagian-bagian tubuh penting yang mendukung karakter morfologi ikan nilem yaitu panjang antara mulut dengan pertengahan bagian ekor, titik maxilla dorsa dan maxilla ventral, titik maxilla dorsal dengan pangkal operkulum bagian ventral, titik maxilla dorsal dengan pangkal operkulum bagian dorsal, titik maxilla ventral dengan pangkal operkulum bagian ventral, titik maxilla ventral dengan pangkal operkulum bagian dorsal dan lain sebagainya (Straus, 1982).
Ikan Nilem adalah ikan organik yang artinya tidak membutuhkan pakan tambahan atau pellet. Ikan Nilem termasuk ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Larva yang baru menetas biasanya memakan jenis zooplankton yaitu rotifer. Sedangkan benih dan ikan dewasa memakan tumbuh-tumbuhan air seperti chlorophyceae, characeae, ceratophyllaceae, polygonaceae (Susanto, 2006).

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum morfometri adalah mengenal karakter morfologi pada hewan avertebrata dan vertebrata yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan detereminasi, mengukur bagian morfologi tubuh yang penting pada hewan avertebrata dan vertebrata di setiap fase pertumbuhannya sehingga informasi untuk melakukan determinasi taksa menjadi lebih lengkap dan akurat dan menerapakan teknik truss morphometrics pada ikan, agar mendapatkan gambaran tubuh lebih menyeluruh.


II. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah jarum preparat, bak preparat, sterofoam, lup, jangka sorong, kertas hvs dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum morfometri adalah ikan nilem (Osteochillus hasselti).


HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil


Ikan Nilem (Osteochillus hasselti)
B. Pembahasan
Morfometri merupakan peneraan atau pengukuran morfologi yang meliputi ukuran panjang dan berat, serta skala kondisi fisik berdasarkan standar morfologi tubuh. Morfometri dimaksudkan untuk mengukur bagian tubuh yang penting pada hewan agar diketahui kisaran ukurannya, di setiap fase pertumbuhan pada masing-masing jenis spesies hewan sehingga informasi untuk determinasi taksa menjadi lebih lengkap dan akurat (Winans, 1984).
Metode analisis morfologis tradisional yaitu perbandingan antara univariate karakter meristik dan morfometrik seperti panjang tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh, yang mampu mengidentifikasi perbedaan antar species, sering kali gagal mengidentifikasi perbedaan antara galur atau populasi. Karakter morfometri baku yang terkonsentrasi pada ukuran-ukuran panjang dan bagian kepala, badan dan ekor menghasilkan pola gambaran bentuk tubuh yang cenderung bias (Winans, 1984).
Teknik truss morphometrics merupakan salah satu upaya menggambarkan bentuk ikan dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar titik-titik patokan. Pengukuran karakter morfometrik dengan pola truss network menberikan gambaran yang lebih menyeluruh. Metode ini menghasilkan karakterisasi geometri bentuk tubuh ikan secara lebih sistematik dan menunjukan peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan bentuk tubuh (Strauss dan Bookstein, 1982). Patokan titik truss pada tubuh ikan sebanyak 11 buah yang meliputi : pangkal rahang bawah, pangkal moncong bawah, pangkal moncong atas, batas antara kepala dengan badan (ujung dorsal kepala), dst.
Ikan Nilem (Osteochillus hasselti ♀), menurut Radiopoetro (1977) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Genus : Osteochillus
Spesies : Osteochillus hasselti
Ikan Nilem adalah salah satu spesies ikan yang masuk dalam famili Cyprinidae, sehingga bentuk tubuh ikan nilem hampir serupa dengan ikan mas, hanya kepalanya relative lebih kecil. Pada sudut-sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut-sungut peraba. Sirip punggung disokong oleh 3 jari-jari keras dan 12 - 18 jari-jari lunak. Sirip ekor bercagak dua, bentuknya simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari-jari keras dan jari-jari lunak. Sirip dada disokong oleh 1 jari-jari dan 13 – 15 jari-jari lunak. Jumlah sisik-sisik gurat sisi ada 33 – 36 keping (Djuhanda, 1982).
Ikan Nilem dapat mencapai panjang tubuh 32 cm, warna tubuhnya hijau abu-abu. Ikan Nilem memiliki popularitas sedikit di bawah ikan mas. Ikan nilem dikenal dengan nama lain ikan Lehat, Regis dan Penopa di berbagai daerah lain (Halfman, 1994).
Ikan Nilem adalah ikan organik yang artinya tidak membutuhkan pakan tambahan atau pellet. Ikan nilem termasuk ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Larva yang baru menetas biasanya memakan jenis zooplankton (hewan yang berukuran kecil atau mikro yang hidup di perairan dan bergerak akibat arus perairan) yaitu rotifer. Sedangkan benih dan ikan dewasa memakan tumbuh-tumbuhan air seperti chlorophyceae, characeae, ceratophyllaceae, polygonaceae (Mayr, 1982).
Ikan mempunyai alat gerak berupa sirip yang terdiri dari dorsal fin (sirip punggung), sepasang pectoral fin (sirip dada), sepasang abdominal fin (sirip perut) dan anal fin (sirip yang terdapat di depan porus urogenitalis) serta sebuah caudal fin (sirip ekor). Sirip ikan terdiri atas sirip tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal terdiri atas dorsal fin, anal fin dan caudal fin. Sirip berpasangan terdiri atas pectoral fin dan abdominal fin (Hilderbrand, 1974).


KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kekurangannya dari morfometri tradisional yaitu seringkali gagal mengidentifikasi perbedaan antara galur populasi.
2. Kelebihan dari truss morphometrics adalah memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan menghasilkan karakterisasi geometrik bentuk tubuh ikan secara lebih sistematis.
3. Ikan nilem adalah salah satu spesies ikan yang masuk dalam famili Cyprinidae, sehingga bentuk tubuh ikan nilem hampir serupa dengan ikan mas, hanya kepalanya relative lebih kecil.


DAFTAR REFERENSI
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
Hilderbrand, M. 1974. Analysis of Vertebrata Structure. John Wiley and Sons Inc, USA.
Mayr, Ernest. 1982. Principles Of Systematic Zoologi. New Delhi, Tata McGraw-Hill Publishing Company.

Radiopoetro. 1990. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Soeseno, S.1985. Pemeliharaan Ikan di Kolam Pekarangan. Kanisius. Yogyakarta.
Susanto, H. 2006. Budidaya Ikan di Pekarangan edisi Revisi. Penebar Swadaya.
Helfman, G. S. 1994. The diversity of Fishes. Blackwell Science. Berlin.

Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan I. Bina Tjipta, Bandung.
MySpace Layouts